-->

Herman Asaribab Berduka Cita Atas Jatuhnya Korban Jiwa dan Luka Bentrok TNI-Polri di Mamberamo Raya

Herman Asaribab Berduka Cita Atas Jatuhnya Korban Jiwa dan Luka Bentrok TNI-Polri di Mamberamo RayaSENTANI, LELEMUKU.COM - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) 17 Cenderawasih, Mayor Jenderal (Mayjen) Herman Asaribab menyatakan duka cita atas gugurnya 3 anggota polisi yang menjadi korban bentrok antara TNI dan Polri di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua pada Minggu (12/04/202)

"Saya mewakili seluruh prajurit di Kodam Cenderawasih turut berduka cita bagi saudara-saudara kita yang mendahului, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan ketabahan keikhlasan dan ketabahan," ujar dia di Pangkalan Udara Silas Papare Sentani, Kabupaten Jayapura.

Pangdam menyatakan pihaknya akan mendalami masalah ini sehingga semua pihak dapat mengetahui inti sebenarnya perkara yang tidak diharapkan ini.

"Kami dari TNI tidak diam dan akan ambil langkah dengan tim investigasi yang sudah turun. Meski ini karena miskomunikasi, tetapi masalah ini tidak akan selesai. Hukum akan tetap berjalan dan akan ditegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku, " tutup dia diampingi oleh Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Sebelumnya diberitakan terjadi salah paham  yang melibatkan anggota Polres Mamberamo Raya dan Satgas Batalyon Infanteri (Yonif) 755/ Yalet di Kasonaweja pada Minggu (12/04/2020) pagi pukul 07.15 WIT yang berujung 5 anggota polisi alami luka tembak dengan 2 orang meninggal dunia. Sementara 1 anggota TNI alami luka sobek.

5 korban tembak yang terjadi di Pospam Satgas Yonif 755 Kasonaweja itu adalah Briptu Marcelino Rumaikewi (meninggal), Bripda Yosias Dibangga (meninggal), Bripka Alva Titaley, Brigpol Robert Marien dan Briptu Alexander Ndun. Sementara 1 anggota TNI yang terluka adalah Kopda Gerson dari Satgas 432 BKO/755.

Awal Peristiwa
Peristiwa ini diawali pada Jumat (10/04.202) dengan pertengkaran mulut atas permasalahan pembayaran sewa motor ojek di Pangkalan Ojek Ujung Kampung yang terjadi antara anggota Polres Mamberamo Raya bernama Bripda Petrus Douw dengan tukang ojek bernama Rahman Sakai. Akibat dianggap tidak membayar sesuai tarif yakni Rp50,000 per jamnya, Douw yang menggunakan motor selama 3 jam dan membayar Rp50,000 itu dilaporkan oleh para pengojek tersebut ke anggota Satgas Yonif.

Selanjutnya sekitar 10 anggota Satgas Yonif 755 mencari Douw dan melakukan pengeroyokan terhadap korban. Setelah kejadian anggota Satgas yang terlibat dan Danpos kemudian meminta maaf kepada para anggota polres dan para korban.

Tidak terima dengan hal tersebut, Bripda Douw menceritakan hal tersebut ke rekan-rekannya anggota Polres Mamberamo Raya.

Pada Sabtu (11/04/2020) pukul 21.00 wit Kapolres Mamberamo Raya AKBP Alexander Louw, SH mengunjungi Bripda Petrus Douw dirumahnya dan menyampaikan kepada anggotanya agar tidak melakukan hal hal yang tidak diinginkan.

Kapolres menyatakan kasus ini sudah diseriusi Dandim Kodim 1712 Sarmi, Pabung Mamberamo Raya dan Danpos 755, sehingga para komandan tersebut yang akan menyelesaikan permasalahan tersebut.

Namun pada Minggu (12/04/2020) pukul 06.00 WIT sekitar 20 anggota yang dipimpin Bripka John Tahapari yang merupakan KBO Sabhara Polres Mamberamo Raya berkumpul di Pelabuhan Burmeso dengan membawa senjata laras panjang dan pendek. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan Kapolres dan para perwira lain.

Mereka mendatangi Pos Pam Satgas Yonif 755 di Kasonaweja dengan inisiatif menyelesaikan masalah pengeroyokan tersebut. Kedatangan mereka diterima oleh Wadanpos Sertu Ragil.

Suasana memanas ketika anggota pos lain yang tidak terima dengan kedatangan dan sikap anggota Polres tersebut yang menantang berkelahi tanpa senjata. Kedua kubu kemudian berkelahi dan saling melemparkan batu dan kayu.

Guna mengendalikan situasi anggota pos kemudian mengeluarkan tembakan peringatan. Namun hal ini ditanggapi dengan tembakan balasan anggota polres yang memperpanas situasi. Sehingga berujung pada aksi saling tembak dan serang.

Akibatnya 6 orang menjadi korban dari kejadian tersebut. Mereka telah dievakuasi ke RSUD Kawera Mamberamo Raya. Meski situasi Kasonaweja kondusif, situasi di masing-masing satuan masih tegang dan siaga. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner IDwebhost

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel