-->

Mi Bikini (Bihun Kekinian) Gemparkan Warga Bandung dengan 'Remas Aku'

Salah satu hal yang harus diingat saat hendak memperkenalkan sebuah produk adalah, pastikan itu inovatif dan kreatif. Terkadang ide yang cenderung gila dan unik akan membuat produkmu jadi bahan pembicaraan dan terkenal. Hal itulah yang baru-baru ini melanda netizens Indonesia akan snack bernama Bikini.

Kok Bikini? Memangnya ini baju renang perempuan yang dijadikan makanan? Bukan. Tepatnya Bikini adalah kependekan dari Bihun Kekinian. Makanan ringan produksi Cemilindo dari Bandung ini sukses bikin gempar netizens karena nama dan semboyannya, 'Remas Aku'.

Kemasan mi bihun yang berwarna kuning ini dipandang menuai kontroversi karena memperlihatkan sosok perempuan berbikini dan tulisan 'remas aku' yang dipandang vulgar. Banyak netizens yang menyayangkan makanan ringan ini beredar luas karena kalau dikonsumsi anak-anak kecil, bisa berdampak negatif.

Reza Indragiri Amriel selaku Kabid Pemenuhan Hak Anak dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) pun mengkritik mi bikini mulai dari nama dan gambar yang dipajang di kemasan. "Persepsi orang-orang dewasa akan integritas tubuh sudah menyimpang jauh. Tak aneh jika persepsi anak akan hal yang sama juga bisa terdistorsi. Kian mengenaskan karena ada logo halal di kemasan, andai memang produsen berupaya mendapat sertifikat halal, semoga MUI tak meloloskannya," ungkap Reza seperti dilansir Merdeka.

Secara tegas Reza menilai kalau penamaan snack bikini bisa merusak moral anak yang mendorong mereka melakukan perbuatan tak senonoh. Reza khawatir anak-anak kecil yang mentalnya belum terbentuk sempurna bisa meniru gaya busana dan parahnya berujung pada seks bebas.

Sekedar informasi, mi bikini rupanya sudah ramai dijual secara online dengan harga 15 ribu rupiah perbungkus. Ada empat varian rasa yang bisa dipilih yakni jagung bakar, pedas, balado steak dan pizza. Hmm kalau menurutmu, bagaimana soal mi bikini ini.

Kepala Balai Besar Pemeriksa Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung Abdul Rahim mengakau sudah mengetahui perihal peredaran snack Bikini tersebut. Pihaknya tengah melakukan penelusuran produsen makanan ringan itu.

"Kami masih menelusuri, belum ketemu produsennya. Yang menjual secara online itu agak sulit, karena yang bersangkutan tidak menulis alamatnya," katanya saat dihubungi via telepon, Rabu (3/8/2016).

Ia menegaskan produk olahan makanan ringan Bikini itu ilegal. Pasalnya, sambung dia, pemerintah tidak mungkin menerbitkan izin edar terhadap olahan pangan yang memiliki kemasan seperti itu.

"Kami pastikan itu ilegal enggak ada izin edarnya. Saya sudah tanya ke Disperindag Kota Bandung itu enggak ada izinnya," jelas dia.

Abdul mengatakan banyak menerima aduan terkait peredaran makanan ringat tersebut di medsos. Namun, dari aduan dan informasi dari masyarakat belum membuat titik terang terkait keberadaan produsennya.

"Kami imbau masyarakat jangan beli, karena itu ilegal. Kalau ada yang tahu keberadaan produsennya kami harap melapor," ujar dia.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku mendapat laporan dari masyarakat soal beredarnya Snack Bikini (Bihun Kekinian) dengan kemasan yang dinilai erotis.

Jika memang snack itu diproduksi di Kota Bandung, pria yang karib disapa Emil itu meminta Snack Bikini ditarik dari peredaran dan menganti dengan kemasan yang lebih sopan.

"Silakan berbisnis tapi negeri ini punya nilai moral yang harus dipahami. Kalau sudah ada masyarakat yang resah karena para orang tua khawatir anak-anaknya akan terpengaruh dengan kemasan makanan tersebut, harus jadi perhatian," ujar Emil kepada detikcom melalui telepon gengamnya, Rabu (3/8/2016).

Pria lulusan University of California, Berkeley, tersebut mengaku sudah memerintahkan dinas terkait untuk menelusuri tempat produksi jajanan tersebut.

"Saya minta Dinas UKM Perindag untuk menelusuri sumber produksinya di mana. Kalau memang di Kota Bandung, kita lihat regulasi mana yang dilanggar. Kalau pun tidak di Kota Bandung saya mengimbau agar penjual menarik produknya dan cari cara baik dan sopan untuk berjualan," tegasnya.

Emil sendiri belum melihat secara langsung kemasan Snack Bikini yang ramai diperbincangkan di sosial media tersebut. Namun Ia sudah melihat kemasan snack berwarna kuning biru tersebut dari foto-foto yang dikirimkan kepadanya.

"Lihat langsung belum, baru lihat di sosial media. Bahasanya bombastis," pungkasnya.

Seperti diketahui, media sosial kini sedang ramai adanya penjualan makanan cemilan yang sedikit nyeleneh, dengan nama Bikini (Bihun Kekinian) yang dijual secara online. Makanan ini dipromosikan melalui lapak online Instagram.

Belum dipastikan apakah snack tersebut memang berasal dari Kota Bandung atau bukan. Namun dari yang tertera di kemasan, tertulis produk buatan Cemilindo Bandung-Indonesia. (merdeka/detik)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner IDwebhost

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel