-->

Sikapi Dampak COVID-19, Jaflaun Batlayeri sarankan Tiga Hal kepada Petrus Fatlolon

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Jaflaun Batlayeri, SH menyarankan tiga hal menyikapi dampak dari Pandemic Virus Corona atau Novel Coronavirus (Covid-19) di daerah tersebut.

Menurutnya tiga hal yang patut disikapi Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon, SH., MH selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 adalah di Bidang Ekonomi, Pendidikan dan Ketahanan Pangan.

“Walaupun sampai saat ini di Tanimbar belum secara medis dan sikap tim gugus untuk menyatakan ada yang positif, tetapi tanpa sadar dampak dari wabah ini telah membawa masalah ekonomi masyarakat,” ungkap dia kepada para awak media pada Kamis (23/04/2020).

Batlayeri menyatakan dari data yang diterima dirinya bahwa mata pencarian yang hilang diakibatkan pandemi ini adalah nelayan, seperti nelayan agar-agar dan ikan serta para petani yang menjual hasil kebunnya secara regional antar daerah lain, seperti ke Maluku Tenggara (Malra), Ambon hingga Papua.

“Ini yang musti didata secara valid agar benar-benar jangan sampai kemungkinan pakai data Program Keluarga Harapan atau PKH sementara mereka yang lainnya ini sama sekali tidak terdaftar. Pemkab melalui gugus tugas juga harus perhatikan usaha-usaha mikro yang tidak bisa menjalankan usahanya secara maksimal, apalagi mendapat bahan untuk dagangan disini dari daerah-daerah luar itu sudah tidak lagi,” jelasnya.

Sementara itu di sisi pendidikan, Batlayeri meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melihat kembali pola dan instruksi belajar dari rumah yang melalui media sosial, seperti WhatsApp yang kurang efektif, karena jaringan internet di daerah tersebut belum memadai hingga ke desa-desa. Ia meminta adanya patroli atau pemantauan langsung ke rumah-rumah oleh para guru.

“Musti serius agar proses belajar dari rumah pun bisa berjalan secara normal. Mestinya ada formulasi yang harus dilakukan oleh gugus dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk patroli rumah, PR dari rumah ke rumah secara tertulis dengan guru bidang masing-masing agar tetap tergambar bahwa anak-anak kita di rumah itu tetap belajar. Tetapi hari ini terkesan mereka dibiarkan seperti itu seolah-olah libur padahal tidak, mereka tetap belajar dari rumah,” saran dia.

Kemudian Batlayeri pun berharap Dinas Pertanian dapat melakukan kegiatan yang menghidupkan ketahanan pangan lokal harus lebih digaungkan mulai dari tingkat kecamatan hingga desa guna mengantisipasi kelangkahan hingga krisis bahan makanan.

“Kita tidak tahu pandemi ini akan berakhir kapan, tetapi sudah tentu hari ini dengan menurunnya pendapatan daerah, pendapatan para pedagang, ekonomi makro dan mikro berdampak pada ketahanan pangan. Justru itu ketahanan pangan adalah satu-satunya jalan yang tepat dan harus digalakan di setiap kecamatan dan desa supaya kita mensiasati jangan sampai terjadi krisis pangan dan kita kewalahan serta berharap hanya pada raskin saja,” harapnya. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner IDwebhost

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel