Rukun 10 Santo Petrus Stasi Tumbur Siap Jaga Arca Hati Kudus Yesus
at the date of
Friday, June 7, 2019
Edit
TUMBUR, LELEMUKU.COM – Ketua rukun 10 Santo Petrus Stasi Tumbur Kristus Raja Paroki Petrus Paulus Lorulun, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Yohanes Fenanlampir menyampaikan kesiapan rukunnya dalam menjaga dan mengamankan Arca Hati Kudus Yesus pada Minggu (09/06/2019) hingga Selasa (11/06/2019).
“Kami telah lakukan persiapan-persiapan seperti penataan sekaligus tempat untuk nanti diletakan Arca Kristus Raja. Itu sudah dilakukan oleh anggota rukun,” ungkap dia kepada Lelemuku.com pada Selasa (04/05/2019).
Fenanlampir menuturkan bahwa selama bulan Juni 2019 ini di setiap gereja Katolik melakukan penghormatan kepada sang Hati Kudus Yesus, khususnya di Stasi Tumbur yang terdiri dari 10 rukun akan mendapatkan giliran dalam sembah bakti dan doa bersama yang sebelumnya dilaksanakan di rukun Santo Fransikus Asisi dan kemudian akan diserahkan kepada rukun Santa Teresia.
Pada pembukaan penyerahkan arca akan dilakukan penandatanganan berita acara tentang kesiapan rukun untuk menjaga dan mengamankan arca tersebut. Ia membeberkan bahwa pada acara pembukaan itu akan dihadiri pula oleh Bupati Petrus Fatlolon, SH., MH yang juga merupakan anggota dari rukun dengan wilayah dari perbatasan Desa Wowonda dan Desa Lorulun.
“Bulan juni ini untuk gereja katolik melakukan penghormatan kepada sang hati kudus yesus. Dalam tiga hari itu setiap anggota rukun melakukan sembah bakti, doa bersama khusus kepada hati kudus,” tuturnya.
Ia pun berharap untuk setiap aggota rukun yang terdiri dari 27 kepala keluarga agar dapat terlibat aktif sesuai jadwal yang telah dibuat dengan waktu sembah bakti pada pukul 08.00 WIT, 12.00 WIT dan 15.00 WIT yang dilakukan rutin selama tiga hari.
“Pada hari sabtu nanti akan dilakukan misa rukun untuk penyembahan kepada Hati Kudus Yesus dan jadwal penjagaan juga sudah kami bagikan per kepala keluarga bersama istri maupun anak untuk melakukan pengawalan kurang lebih 15 hingga 20 menit,” tutup Fenanlampir. (Laura Sobuber)
