-->

Hilang di Perairan Kei Besar, SAR Tual Cari Nelayan dari Elat

Hilang di Perairan Kei Besar, SAR Tual Cari Nelayan dari Elat


Hilang di Perairan Kei Besar, SAR Tual Cari Nelayan dari Elat

Posted: 20 Aug 2018 05:18 PM PDT

HIlang di Perairan Kei Besar, SAR Tual Cari Nelayan dari ElatTUAL, LELEMUKU.COM - Pos Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Tual, pada Senin (20/8) menyatakan bahwa seorang nelayan atas nama Mahmud (50), warga Desa Elat, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku dilaporkan hilang.

Menurut Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin,S.Sos salah satu warga desa yang melapor atas nama Mohammad Amin bahwa Mahmud diketahui hilang saat pergi melaut di perairan Kepulauan Kei Besar.

Mahmud terakhir menggunakan perahu ketinting menuju lokasi  dengan koordinat 05°37'00"Lintang Selatan (LS) dan 132°50'00" Bujur Timur (BT).

Kantor SAR Tual menyatakan hingga saat ini pihaknya belum menemukan korban hilang. Pencarian tersebut dilakukan 16 mil dari Kota Tual dengan ara 90 derajat Timur dari Tual. (Albert Batlayeri)

Mulai Viral di Internet, Reza Mangar Diundang ke Jakarta Temui Deddy Corbuzier

Posted: 20 Aug 2018 03:47 PM PDT

Viral di Internet, Reza Mangar Diundang ke Jakarta Temui Deddy Corbuzier

DOBO, LELEMUKU.COM - Setelah viral dipublikasikan di media massa dan media sosial sejak Minggu (19/8) lalu Reza Mangar, bocah pemanjat tiang untuk selamatkan tali penggerek Bendera Merah Putih yang terlepas dari tangan pengibar bendera, pada saat upacara hari ulang tahun (HUT) ke 14 Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku di Lapangan Yos Sudarso, Dobo pada Senin, 18 Desember 2017 lalu diundang ke salah-satu program televisi nasional di Jakarta.

"Alhamdulilah akhirnya Reza Mangar bisa ke Jakarta. Trans7 hitam putih. Trimaksh tuk smua pihak teman-teman di FB atas doa dan kerjasamanya. Tuhan Maha besar," ungkap syukur Batia Kalengkongan Erwin, salah seorang PNS di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku dalam akun facebooknya pada Senin (20/8) petang.

Hal ini terjadi setelah berita tentang Reza diviralkan oleh akun instagram LambeTurah yang kemudian dipublikasikan di beberapa media massa Indonesia diantaranya, Tribunnews.com, Grid.id, Tribun Solo, SuratKabar.id, Rancah Post, Warta Kota, Bangka Pos, Tribun Jabar, Surya Malang, Intisari, Nakita, Tribun Bogor, Gentanusa, Tribun Lampung, Analisa Publik, SumutKota.com, Tribun Medan, Harian Surya dan Tribun Jakarta.

"Joni 2018, Reza 2017.  Terima kasih anak anak bangsa yang telah sangat berjasa. Kami tidak akan lupa," ujar akun yang diikuti sekitar 5,3 juta orang di Instagram dan 25 ribu orang di Twitter tersebut.

Postingan yang disukai hingga 41 ribu kali dan dikomentari 620 orang ini meminta agar Dedy Corbuzier, sang pembawa acara Hitam Putih di stasiun televisi Trans7 dapat memanggil Reza guna diwawancarai di program tersebut. Hal ini ditanggapi tim kreatif dengan mencari sarana komunikasi dengan instasi terkait guna memastikan lokasi terkini Reza dan kemudian mengajak anak tersebut agar dapat berangkat ke Jakarta bersama pamannya.


Berita inipun menjadi kabar baik bagi warga Maluku, terutama di Aru. Warganet dari Kepulauan Aru pun memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berusaha mempublikasikan kembali kisah kepahlawanan nelayan cilik ini.

"Terima kasih untuk semua pihak yang sudah berjuang untuk perjuangan adik Reza. Semua masyarakat yang turut berpartisipasi untuk mengviralkan semangat juang sang pejuang merah putih di kabupaten kepualauan Aru. Walaupun moment yang terjadi bukan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik indonesia," ujar salah satu warga Dobo, Julio Romera Kaidel.

"Alhamdulilah ya Allah, Amin. terima kasih banyak buat saudara-saudari yang sudah partisipasi. Semoga adik Resa Mangar bisa tersenyum dan bisa sekolah..Amin," ungkap Normaraihan.

"Akhirnya, kejadian setahun akan terjawab juga. Syukur buat Tuhan karna Ia tidak pernah menutup mata dan telingahnya bagi mereka yang berseru dan memohon padanya. Terimakasih Yesusku," ungkap Mesco Michel.

Sebelumnya Batia menyatakan Reza yang berasal dari Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley ini merupakan anak yatim piatu yang dirawat oleh neneknya yang tinggal di Kota Dobo, Ibukota kabupaten Kepulauan Aru.

"Resa terlahir dari keluaarga kurang mampu. Ibunya meninggal saat Reza berusia 2 tahun, dan bapaknya pergi entah kemana. Selama ini dia diasuh dan dirawat oleh neneknya yang keseharianya berjualan dipasar," ujar dia. 

Ia mengatakan, Reza sudah putus sekolah dari Sekolah Dasar (SD) di desanya akibat terkendala masalah ekonomi. Sehingga ia sehari-hari hanya bekerja sebagai nelayan cilik yang mengais rejeki dengan mengikuti orang-orang yang mencari ikan dilaut.

"Reza yang sang heroik ini putus sekolah di kelas 4 SD. Keseharian resa kerja bantu jualan neneknya dipasar atau ikut motor laut mencari ikan," ujar dia 

Menanggapi hal ini warga Maluku mengatakan bahwa peristiwa ini sangat disayangkan jika hanya ditanggapi dingin oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Aru. Sebab mereka hanya memberikan jabatan tangan karena aksi luar biasa ini dan menganggap hal ini biasa saja.

"Peristiwa panjat tiang bendera oleh Reza harusnya diberi penghargaan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru. Yang dapat cuman jabat tangan dari pejabat daerah," ujar Desmon Eros Pardjer.

"Kalau memang dia bocah yang putus sekolah akibt masalh ekonomi dan dia sudah melakukan aksi kepahlawanan untuk daerah ini, kenapa dia tidak bisa diberikan Beasiswa oleh Pemda untuk melanjutkan studinya?," tanya Genzo Clever.

Hal ini ditanggapi Sherly Mustamu dengan mengungkapkan bahwa Reza kurang beruntung karena tidak diperhatikan oleh pemerintah.

"Mungkin juga Pemda berpikir itu hal biasa, panjat tiang bendara dan cuma satu anak saja. Sehingga pemda merasa rugi keluarkan uang buat adik Reza. Mungkin juga itu dia pung rejeki yang Tuhan kasih supaya dia bisa skolah dan raih cita-cita lewat aksi itu, cuma Pemda yang batasi," ujar dia.

"Ini harus di perhatikan oleh Pemda. Tuhan tidak akan membiarkan anak Reza Mangar yang sudah menjadi pahlawan karena niat hatinya yang tulus, semoga dengan pertolongan Tuhan dan usahakan untuk disampaikan. Tolong pemda lihat hal ini dan dinas yang terkait tolong diajukan, sebab pasti di perhatikan," ujar Erfie Solissa. (Albert Batlayeri)

Kodim Tual Dukung Penanaman Pohon Bersama di Ohoi Ngilngov

Posted: 20 Aug 2018 11:58 AM PDT

Kodim Tual Dukung Penanaman Pohon Bersama di Ohoi NgilngovLANGGUR, LELEMUKU.COM - Mendukung gerakan penghijauan, Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual bekerja sama dengan Sahabat Peduli Indonesia (SPI) melaksanakan kegiatan tanam pohon bersama bertempat di Ohoi Ngilngov, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi MalukuTenggara, Minggu (19/8)

Penanaman ratusan pohon mangrove tersebut juga diikuti oleh Pasiter Kodim 1503/ Tual, Lettu lnf Maha Guru Tuasikal, Mis lndonesia 2018, Bidang kingkungan hidup, Aliya nur sabrina Mewakili SPI, Pejabat Ohoi Ngilngof, Bpk Hengki Tethol, Perwakilan dari Politeknik Perikanan Negri Tual dan Peserta 130 Anak Siswa-siswa.

Pasiter Kodim Lettu lnf Maha Guru Tuasikal mengatakan bahwa tanaman mangrov merupakan tanaman tradisional yang dapat menjaga linkungan dari abrasi dan sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah trening Of trener kepada Guru Paud antara lain mempelajari Permainan Tradisional  yang di angkat oleh Doktor Muh sainudin dari institut seni budaya indonesia Bandung di antaranya permainan sumber bunyi, permainan batok kelapa, dan menganyam janur kelapa.

Kegiatan ini sebagai bentuk upaya Kodim 1503/Tual dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hutan mangrove, untuk menyelamatkan pantai dari abrasi yang setiap saat mengancam kondisi pantai. (Penrem151)

Koramil Banda Gelar Gotong Royong Bersihkan Sampah di Pantai Sero

Posted: 20 Aug 2018 11:43 AM PDT

Koramil Banda Gelar Gotong Royong Bersihkan Sampah di Pantai SeroBANDA, LELEMUKU.COM - Peduli Lingkungan Koramil 1502-01/Banda bersama Pemkab Maluku Tengah (Malteng) dan masyarakat sekitar menyasar sampah yang berserakan terbawa air di sekitar pantai bertempat di Pantai Sero, Desa Kampung Baru, Maluku Tengah, Provinsi Maluku (19/8)

Dalam kegiatan  ini dilakukan bersama-sama secara gotong-royong sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar sebagai wujud kepedulian Koramil 1502-01/Banda, sekaligus untuk membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan pantai.

Kegiatan peduli lingkungan ini  dihadiri Camat Banda Kader Sarilan, SE, Danramil Banda Lettu Inf H.Tupamahu, kapolsek Banda AKP R.Riki Adi Prabowo .SH.SIK, Danpos AL Letda Mar Darsono Basuki, Kepala Pelni Banda,Persit KCK Cabang 2 Banda, Ibu -ibu Bhayangkari Kecamatan. Banda, Masyarakat dan anak sekolah berjumlah  300 orang. (Penrem151)

Petrus Fatlolon Rayakan Ulang Tahun Ke-51

Posted: 20 Aug 2018 09:59 AM PDT

Petrus Fatlolon Rayakan Ulang Tahun Ke-51
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH merayakan hari ulang tahunnya (HUT) yang ke-51 di Pendopo Rumah Bupati, Jln Ir. Soekarno, Kelurahan Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) pada Kamis (16/8).

Mengawali perayaan tersebut dilakukan Ibadah Ekaristi Ucapan Syukur yang dipimpin oleh Wakil Uskup Wilayah MTB dan Maluku Barat Daya (MBD), RD Simon Matrury Pr dengan bacaan Firman Tuhan dikutip dari Kalender Tahunan Bulan Katolik, yaitu Nubuat Yehezkiel 12:1-28 dengan perikop "Yehezkiel Melambangkan Pembuangan Israel". 

Dalam refleksi Firman, Pastor Matrury mengatakan Allah merupakan pribadi yang penuh dengan belas kasihan dan untuk menjadi pribadi yang penuh dengan belas kasih kita sebagai manusia harus menjaga, melatih dan merawat jiwa kita dengan cara teruslah berbuat baik.

"Tujuan kita hidup di dunia adalah memiliki tubuh yang sehat, hidup yang layak dan sejahtera serta keluarga, tetapi dari situ tidak ada satupun yang akan mengatarkan kita ke surga, selain jiwa kita sendiri," khotbah dia.

Ia pun mengungkapkan lewat perayaan HUT Bupati Fatlolon tersebut, maka para undangan diingatkan kembali untuk menguatkan jiwa masing-masing dengan selalu tingkatkan doa dan kebiasaan berbuat baik. Karena ketika kita berbuat baik kepada yang membutuhkan, percayalah bahwa Tuhanpun akan lakukan hal yang sama kepada kita.

"Malam ini kita diundang untuk menguatkan jiwa kita. Doa dan kebiasaan berbuat baik adalah sesuatu yang penting untuk merawat jiwa. Taburlah kebaikan maka kau akan memetik kebaikan. Melalui berbuat baik, belas kasih dan ungkapan jiwa yang sehat karena jiwa yang mengantarkan kita hidup di dunia ini dan saat kita menghadap Allah," ungkap Pastor Matrury.

Petrus Fatlolon Rayakan Ulang Tahun Ke-51
Selepas mendengarkan refleksi, Bupati Fatlolon mengucapkan apresiasinya kepada para tamu undangan yang telah hadir dalam misa syukur tersebut, yang mana sangat istimewa karena tanggal 16 Agustus merupakan tanggal Penetapan Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

"Saya dan keluarga memanjatkan syukur kepada Tuhan yang maha kuasa karena atas kemurahan Tuhan pada hari ini saya boleh memasuki usia yang ke 51 tahun," ucap dia.

Ia mengatakan setelah dia renungkan dalam tahun-tahun usianya, baru dua kali  dirinya ada dalam perayaan HUT yang dihadiri banyak orang dan cukup meriah seperti saat itu, yaitu pada tanggal 16 Agustus 2017 dan 16 Agustus 2018 ini. 

Bupati Fatlolon pun berterima kasih atas dukungan dari seluruh masyarakat Kepulauan Tanimbar dimana telah berpartisipasi aktif bersama dirinya dan Wakil Bupati Agustinus Utuwaly, S.Sos dalam masa pemerintahan membangun Tanimbar menuju VIsi Misi Pemerintah Daerah (Pemda), yaitu "Cerdas, Sehat, Berwibawa dan Mandiri".

"Saya bersyukur sudah memasuki tahun ke dua masa pemeritahan saya bersama Bapak Agustinus Utuwaly. Kami mendapat dukungan penuh dari bapak dan ibu dalam pelaksanaan pemerintahan di Kabupaten MTB," tuturnya.

Usai sekapur sirih dari Bupati Fatlolon, acara berlanjut meriah dengan pemotongan kue ulang tahun, pemberian bingkisan kepada ibu janda dan anak berkebutuhan khusus serta doorprize berhadiah.

Acara tersebutpun dihadiri oleh Ketua Dewan Perwakilan rakyat daerah (DPRD), Wakil Ketua DPRD, Sekretaris DPRD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pimpinan agama, Sekretaris Daerah (Sekda), para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), staf ahli, asisten serta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tamu undangan. (Laura Sobuber)

Petrus Fatlolon Serahkan Tanah Hibah ke BKIPM

Posted: 20 Aug 2018 08:18 AM PDT

Petrus Fatlolon Serahkan Tanah Hibah ke BKIPMSAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH menyerahkan dokumen hibah tanah milik Pemerintah Daerah (Pemda) MTB kepada Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada Minggu (19/8).

Lahan seluas 50 x 100 m2 yang dihibahkan Pemda tersebut  telah digunakan untuk pembangunan Balai Karatina Ikan Ambon Wilayah Kerja Saumlaki.

Dalam sambutannya, Bupati Fatlolon menyampaikan bahwa Pemda terus berupaya membangun komunikasi untuk penyiapan infrastruktur agar penerbangan Saumlaki-Darwin dapat terlaksana sehingga berbagai aktifitas termasuk eksport perikanan dari Kepulauan Tanimbar ke negara tetangga Australia dapat dilakukan agar mampu membawa dampak signifikan bagi peningkatan perekonomian masyarakat.

Ia pun berharap kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan agar dapat melakukan berbagai program di Bumi Duan Lolat tersebut  guna mendukung Pemda  dalam mengembangkan sektor perikanan. 

Selain itu Kepala BKIPM, DR. Ir. Rina, M.Si mengapreseasi Pemda MTB  dalam mendukung pembangunan sektor perikanan di daerah. Ia menyebutkan bahwa kehadiran Balai Karantina Perikanan di Saumlaki akan sangat membantu Pemerintah dan masyarakat di Tanimbar untuk pengawasan dan pengendalian mutu serta keamanan hasil perikanan yang juga mendukung kegiatan eksport hasil perikanan  maupun lalu lintas perikanan domestik dari MTB, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.  (HumasMTB)

Reza Mangar, Nelayan Cilik Penyelamat Merah Putih yang Terabaikan

Posted: 20 Aug 2018 08:14 AM PDT

Reza Mangar, Nelayan Cilik Yatim Piatu Penyelamat Merah Putih yang TerabaikanDOBO, LELEMUKU.COM - Reza Mangar, bocah pemanjat tiang untuk selamatkan tali penggerek Bendera Merah Putih yang terlepas dari tangan pengibar bendera, pada saat upacara hari ulang tahun (HUT) ke 14 Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku di Lapangan Yos Sudarso, Dobo pada Senin, 18 Desember 2017 lalu ternyata adalah anak putus sekolah.

Menurut warga Kota Dobo, Karel Ridolof Labok yang mengunggah foto dan profil Reza di halaman facebooknya diakui bahwa anak yang berasal dari Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley ini sudah putus sekolah dari Sekolah Dasar (SD) di desanya.

"Reza Mangar penyelamat bendera Merah Putih itu, ternyata yatim piatu yang sudah putus sekolah saat masih SD karena miskin," ujar dia pada Senin (20/8).

Dikatakan, bocah berumur 14 tahun yang putus sekolah karena masalah ekonomi ini hidup bersama neneknya di Kota Dobo. Guna memenuhi kebutuhan hidup, ia menjadi pembantu para nelayan mencari dan memuat ikan hasil tangkapan ke pasar kota tersebut.   

"Reza terpaksa kerja jadi 'Buruh Nelayan Cilik' untuk bantu sang nenek yang mengasuhnya," ujar dia.

Reza Mangar, Nelayan Cilik Penyelamat Merah Putih yang TerabaikanSementara itu warga Maluku lainnya mengatakan bahwa peristiwa ini sangat disayangkan jika hanya ditanggapi dingin oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Aru. Sebab mereka hanya memberikan jabatan tangan karena aksi luar biasa ini dan menganggap hal ini biasa saja.

"Peristiwa panjat tiang bendera oleh Reza harusnya diberi penghargaan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru. Yang dapat cuman jabat tangan dari pejabat daerah," ujar Desmon Eros Pardjer.

"Kalau memang dia bocah yang putus sekolah akibt masalh ekonomi dan dia sudah melakukan aksi kepahlawanan untuk daerah ini, kenapa dia tidak bisa diberikan Beasiswa oleh Pemda untuk melanjutkan studinya?," tanya Genzo Clever.

Hal ini ditanggapi Sherly Mustamu dengan mengungkapkan bahwa Reza kurang beruntung karena tidak diperhatikan oleh pemerintah.

"Mungkin juga Pemda berpikir itu hal biasa, panjat tiang bendara dan cuma satu anak saja. Sehingga pemda merasa rugi keluarkan uang buat adik Reza. Mungkin juga itu dia pung rejeki yang Tuhan kasih supaya dia bisa skolah dan raih cita-cita lewat aksi itu, cuma Pemda yang batasi," ujar dia.

"Ini harus di perhatikan oleh Pemda. Tuhan tidak akan membiarkan anak Reza Mangar yang sudah menjadi pahlawan karena niat hatinya yang tulus, semoga dengan pertolongan Tuhan dan usahakan untuk disampaikan. Tolong pemda lihat hal ini dan dinas yang terkait tolong diajukan, sebab pasti di perhatikan," ujar Erfie Solissa.

Reza Mangar, Nelayan Cilik Penyelamat Merah Putih yang TerabaikanSementara saat foto tentang Reza dipublikasikan diakun instagram Lambe_Turah, warganet dari penjuru Indonesia memberikan pendapat mereka, ada yang menilai aksi Reza ini mengapa diangkat begitu terlambat menunggu hingga Joni di Atambua viral beberapa waktu lalu.

"Bagaimana mau dapat penghargaan presiden. Kecuali pemerintah daerah ada yang turun tangan. Memberi beasiswa atau mengusulkan pada pemerintah pusat. Nah tanyakan saja itu pada pemerintah daerah setempat," beber Intan S Karlina.

"Trus mau salahin siapa kalau begini?? Mungkin ini yang dinamakan Hoki," ungkap Maya Sinaga.

Hal ini ditanggapi Sonya Kaliki dengan mengatakan bahwa publikasi kisah Reza ini bukan untuk mencuri kesempatan sama seperti John. Tetapi guna membuka mata pemerintah daerah yang selama ini masih menutup mata dengan hal-hal sederhana seperti ini. Sebab rejeki dan cara terangkatnya derajat seseorang sudah di atur oleh Tuhan. 

"Adik kecil Joni semua bangga dengan aksi nya dan semua senang dengan rejeki yang sudah dia dapat atas apa yg sudah dia buat. Tetapi tidak salah juga kami disini memviralkan aksi heroik anak Maluku REZA MANGAR untuk mengingatkan pemerintah, tidak tutup mata, supaya melatih hati nurani pejabat-pejabat untuk lebih memperhatikan anak-anak cerdas dan berjiwa patriotik seperti mereka dengan cara yang layak.. Siapa tau ini juga cara Tuhan untuk mengangkat derajat REZA MANGAR pahlawancilik dari Maluku. Ini bukan masalah "GITU AJA DI RIBUTIN" bukan sama sekali!! Ini adalah doa-doa kami dan dengan cara seperti ini kami ingin REZA MANGAR anak INDONESIA anak MALUKU yang sudah putus sekolah dan ditinggal meninggal orangtua bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.. Seenggaknya bisa sekolah lagi. Lanjutkan cita2nya.. Itu saja..," papar dia.

Ungkapan keprihatinan terhadap Reza Manggar ini muncul setelah viralnya video dan foto terkait aksi spontanitas seorang anak berumur 14 tahun bernama Johanis Gama Marshal Lau, siswa kelas VII  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Silawan, Kota Atambua karena memanjat tiang bendera pada saat upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 73 di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat (17/8) lalu.


Dikatakan aksi heroik kedua bocah itu sama persis, yakni tali yang terlanjur lepas dari tangan pengibar bendera, lalu secara spontan Resa Mangar memanjat tiang bendera hingga ujung dan membawa turun kembali tali untuk mengaitkan bendera, sehingga upacara peringatan HUT kabupaten  itu bisa dilanjutkan kembali.

Pada dua aksi tersebut terdapat perbedaan yang terlihat jelas, Joni menjadi pahlawan sang saka merah putih saat upacara dipimpin oleh Wakil Bupati Belu. Sementara Reza hanya menjadi pahlawan saat upacara dipimpin oleh Bupati Kepulauan Aru, Dr. Johan Gonga dan Wakilnya Muin Sugalrey. 

Reza perlakuan biasa saja ia hanya disalami oleh dua pejabat yakni Sekda Aru Sekda Aru, Drs. Moh Djumpa dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa, M.H. Madubun. Selepas itu tidak ada apresiasi baik dari masyarakat di kabupaten tersebut, Provinsi Maluku dan juga dari masyarakat Indonesia.  Sementara  Johny yang dikenal dengan nama Johannes Adekalla ini berangkat bersama ayahnya Victorino Fahik Marcal dan ibunya Lorensa Kai Ili ke Jakarta

Sampai di Jakarta, Joni bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan kemudian diajak menyaksikan opening ceremony Asian Games 2018. Selain Menpora ia juga temui para menteri kabinet dan rencananya akan bertemu dengan Presiden Jokowi.(Albert Batlayeri)

Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di MTB

Posted: 20 Aug 2018 12:20 AM PDT

Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di MTBSAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Upacara penurunan bendera merah putih Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resor (Polres) MTB, AKBP Raymundus Andhi Hedianto, SIK berlangsung lancar tanpa kendala, pada Jumat (17/8).

Upacara yang dilaksanakan di Lapangan Mandriak Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) ini berlangsung pada pukul 18.00 WIT hingga 19.00 WIT dan dihadiri oleh Bupati MTB Petrus Fatlolon, SH., MH, Sekretaris Daerah (Sekda) Piterson Rangkoratat SH, Para Staff Ahli, Para Asisten dan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Ketua DPRD Frenky Limber bersama Anggota.

Kemudian hadir juga Forum Komunikasi Pemimpin Daerah (Forkopimda), Tokoh Agama, perwakilan pelajar di MTB dan seluruh elemen masyarakat Kepulauan Tanimbar. Dalam upacara ini yang bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Ipda Abdulrahman Sambas, S.Sos.

Tim paskibra pun terlihat siap dan sangat bangga telah berhasil mengemban tugas mereka dalam upacara tersebut. Usai upacara, dilanjutkan dengan sesi foto bersama. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner IDwebhost

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel