-->

108 Wisatawan Mancanegara Kunjungi Saumlaki

108 Wisatawan Mancanegara Kunjungi Saumlaki


108 Wisatawan Mancanegara Kunjungi Saumlaki

Posted: 27 Jul 2018 06:56 AM PDT

108 Wisatawan Asing Kunjungi SaumlakiSAUMLAKI, LELEMUKU.COM – 108 wisatawan mancanegara (wisman) dari berbagai negara yang menggunakan kapal pesiar bernama motor vessel (MV). Silver Discoverer berbendera Bahamas yang datang dari Kota Wyndham, Kimberley, Western Australia melakukan kunjungan ke Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, pada Jumat (27/7).

Setelah tiba di Dermaga Pelabuhan Umum Yos Sudarso Saumlaki, pada pukul 12.30 WIT wisman yang berasal dari negara Australia, Polandia, Belanda, Jepang, Selandia Baru, Myanmar, Inggris, China dan Amerika Serikat disambut dengan acara penyambutan yang disiapkan oleh Dinas Pariwisata MTB. Rangkaian acaranya adalah penyambutan adat oleh tua-tua adat Desa Olilit, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), dilanjutkan dengan pengalungan syal kepada 3 perwakilan wisatawan dan suguhan tarian adat.

Kemudian para wisatawan tersebut diarahkan melihat souvenir atau cindramata khas Kepulauan Tanimbar dari para pengrajin lokal, yaitu tenun ikat tradisional hingga modifikasi, patung ukiran tanimbar dari kayu dan batu, suar atau sisir, tusuk konde, belusu atau gelang lengan, lerbutir atau anting-anting adat, kmene atau anting-anting dan ngoras atau kalung adat.

Setelah itu para wisatawan melakukan city tour keliling Kota Saumlaki hingga pukul 17.00 WIT dan tepat pukul 18.00 WIT kapal tersebut lepas jangkar untuk menuju Kota Darwin, Northern Territory, Australia.

108 Wisatawan Mancanegara Kunjungi Saumlaki
Salah satu wisman yang berusia 95 tahun, May mengaku baru pertama kali mengunjungi Bumi Duan Lolat dan mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat  dari masyarakat Tanimbar.

"Terima kasih banyak buat penyambutan yang hangat, ini adalah kunjungan pertama saya di Tanimbar, saya akan jalan-jalan melihat kota Saumlaki" ucap dia kepada Lelemuku.com.

Selain itu Kepala PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) Sub Cabang Saumlaki, Obednego Manuhuwa mengatakan pihaknya selaku agen kapal bertanggung jawab dalam mengurus kedatangan dan keberangkatan kapal tersebut dan menghubungi Kantor Imigrasi, Kantor Karantina terkait dengan dokumen kapal, dokumen imigrasi dan dokumen karantina dari penumpang dan kapal itu.

"Jadi tanggung jawab kami untuk pengurusan administrasi kapal berkaitan dengan keagenan," kata dia saat ditemui Lelemuku.com di ruang kerjanya usai acara penyambutan.

Manuhuwa menjelaskan jika pelayanan terhadap kapal pesiar dengan bobot 5.218 GT yang dimiliki oleh Odyssey Owner Ltd itu sudah berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada.

Ia pun membeberkan jika kapal dengan panjang 102,96 M tersebut akan kembali melakukan transit di Kota Saumlaki, yaitu pada Kamis (31/7) dengan penumpang yang berbeda.

"Semua pengurusan semua sudah berjalan dengan baik," jelas dia. (Laura Sobuber)

Suko Pranoto Tinjau Lokasi Suku Mausu Ane di Siahari

Posted: 27 Jul 2018 06:09 AM PDT

MOROKAY, LELEMUKU.COM  – Salah satu  Wujud kepedulian Kodam XVI/Pattimura terhadap kesulitan masyarakat disekitarnya, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto beserta rombongan meninjau langsung lokasi Suku Mausu Ane yang mengalami kesulitan hidup di Dusun Siahari, Desa Morokay, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku pada Kamis (26/7).

Setelah melalui perjalanan udara dengan menggunakan Heli Bell 412 EP selama kurang  lebih 30 menit, Pangdam XVI/Pattimura beserta rombongan tiba di Desa Morokay. Setibanya di lokasi, Pangdam yang didampingi Danrem 151/Binaiya, Asisten Operasi, Asisten Teritorial Kasdam XVI/Pattimura disambut oleh Dandim 1502/Masohi, Pabung Kab.SBT Kodim 1502/Masohi, Danramil 1502-05/Wahai, Camat Seram Utara Timur Kobi, Kasi PSKBA Dinsos Kab Malteng, Kasi PSKBA Dinsos Prov Maluku, Perwakilan Kemsos RI dan Kadus Siahari Desa Morokay.

Selanjutnya rombongan melanjutkan perjalanan darat dengan menggunakan kendaraan melewati jalan beraspal sejauh 2 km, jalan berbatu kurang lebih 8 km  dan melintasi sungai sejauh kurang lebih 3 km. Setelah 10 menit berjalan kaki, akhirnya rombongan tiba di lokasi Camp yang berada di Dusun Siahari.

Pangdam beserta rombongan selain bertatap muka juga berkesempatan makan siang dan bercengkrama bersama masyarakat Suku Mausu Ane. Pangdam beserta rombongan juga memberikan bantuan kemanusiaan berupa 47 paket sembako, 4 roll terpal, 12 kaleng  biskuit, 10 kardus Imukal, 2 kardus Ransum, 10 Kardus air mineral.

Untuk  Kodim 1502/Masohi dan Satuan Brigif 27/Nusa Ina juga memberikan bantuan berupa 20 karung beras, 15 kardus mie instan, 7 karung pakaian layak pakai, 1 box kompor Lapangan dan peralatan masak.

Selain bantuan dari TNI-Polri, Pemda Malteng, yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Dinsos Pemprov Maluku, Dinsos Kab Malteng, Madrasah Aliyah Nurul Hudah Kobi  juga memberikan bantuan berupa bahan makanan, peralatan masak, peralatan makan, selimut, pakain layak pakai dan sembako.

Dalam kesempatan tersebut hadir juga Bapak Semi, salah satu warga suku Mausuane. Dengan menggunakan bahasa Suku Mausu Ane dirinya berusaha meyakinkan dan memberikan pemahaman kepada mereka bahwa, berkat keterbukaan dengan masyarakat luar kini ia sudah menjadi salah satu tenaga kerja di Dinas Sosial Kab.Malteng.

"Kedepan kita harus selalu mendekati, mengajak dan mengenalkan kepada mereka bahwa selama ini ada  masyarakat yang tinggal di kampung-kampung yang lebih layak, sehingga pikiran mereka menjadi terbuka", ujar Pangdam. (Pendam16)

Tim Medis Polda Maluku Periksa Kesehatan Warga Suku Mausu Ane

Posted: 27 Jul 2018 05:57 AM PDT

Tim Medis Polda Maluku Periksa Kesehatan Warga Suku Mausu AneAMBON, LELEMUKU.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat Suku Mausuane di Pedalaman hutan Seram, Gunung Morkele, Desa Maneo, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Provinsi Maluku pada Rabu (25/7).

Bansos berupa sembako dan obat-obatan ini dibawa oleh puluhan anggota termasuk Tim medis Polda Maluku. Kehadiran mereka untuk membantu dan melayani puluhan masyarakat suku terasing Mausu Ane yang diketahui mengalami kelaparan dalam beberapa pekan terakhir ini.

Sembako, obat-obatan dan Tim Medis Polri ini berangka dari Polda Maluku pada Selasa (24/7) pukul 18.30 Wit, Rombongan menuju lokasi dan tiba dipedalaman gunung Murkele hari Rabu (25/7) pukul 19.30 Wit.

Penyerahan Bansos Sembako dan obat-obatan dari Polda Maluku diserahkan Kapolres Maluku Tengah dan diterima oleh masyarakat suku Mausu Ane yang berjumlah 43 orang yang didampingi olh Raja Negeri Maneo, Nikolas Boiratan dan kepala Suku Terasing Torua Labalan.

Bantuan yang diberikan berupa 1 ton beras, 200 karton mie instan dan 100 kg gula pasir. Polres Maluku Tengah juga turut memberikan Bansos Sembako* seperti 15 karung Beras, 10 kardus mie instan, 1 kardis biskuit, 1 dos sabun mandi, 47 pasang sendal jepit, 5 dos minyak  goreng, 1 karung garam dan 57 kantung pakaian layak pakai.

Setelah pembagian Bansos Sembako, Tim Medis Polda Maluku melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan bagi Masyarakat suku terasing Muase Ane. Pemeriksaan kesehatan itu diantaranya pemeriksaan fisik, tensi, pemeriksaan paru, jantung dan perut.

Sedangkan obat-obatan yang diberikan adalah vitamin, obat penghilang nyeri badan, obat pereda gangguan saluran nafas, obat lambung, obat diarea, obat hipertensi, obat Flu dan makanan tambahan untuk anak-anak.

Boiratan dan  Labalan beserta seluruh masyarakat dusun dan suku tersebut mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Maluku beserta jajarannya atas upaya, respon cepat dan perhatiannya terhadap kesulitan serta permasalahan kesehatan dan bahan pangan yang dihadapi oleh masyarakat suku terasing Mausu Ane. (HumasPoldaMaluku)

Kunjungi Suku Mausu Ane di Morokay, Suko Pranoto Naik Helikopter

Posted: 27 Jul 2018 05:01 AM PDT

Kunjungi Suku Mausu Ane di Morokay, Suko Pranoto Naik HelikopterAMBON, LELEMUKU.COM - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura, Mayjen TNI Suko Pranoto beserta rombongan pada Kamis (26/7) bertolak dari Ambon dengan menggunakan Heli bell 412,EP BKO Kodam XVI/Pattimura menuju Desa Morokay, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku guna menyambangi langsung lokasi masyarakat suku Mausu Ane yang mengalami krisis kelaparan beberapa waktu lalu.

Berdasarkan infromasi di Lapangan, butuh perjuangan yang tidak mudah untuk mencapai lokasi tempat dimana Suku Mausu Ane berada, mengingat medan yang cukup sulit, kurang lebih menempuh jarak 14 Km  antara lokasi Camp dusun Siahari dari Desa Morokay dengan medan yang bervariasi baik jalanan aspal, sungai dan jalan-jalan berbatu.

Walaupun begitu, Kodam XVI/Pattimura terus berupaya melalui Satuan Komando Wilayah (Satkowil) Kodim 1502/Masohi dan Koramil 1502-05/Wahai tidak hentinya-hentinya untuk  memberikan bantuan baik berupa makanan, minuman dan obat-obatan kepada masyarakat suku Mausu Ane. Selain itu anggota Kodim 1502/Masohi dan Koramil 1502-05/Wahai terus berusaha membujuk dan memberikan pengertian serta pemahaman kepada masyarakat suku Mausu Ane agar mereka mau berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya.

Kemarin, Bekangdam XVI/Pattimura telah mengirimkan 47 paket sembako dengan menggunakan kapal cepat. Dan hari ini Pangdam beserta rombongan membawa 3 paket sembako untuk diserahkan secara simbolis.

Rencananya, kedepan TNI-Polri bekerjasama dengan Pemda setempat akan membuat suatu kawasan atau tempat yang layak bagi masyarakat suku Mausu Ane sehingga mereka bisa tinggal, menetap. (Pendam16)

Bawa Obor Asian Games 2018, Anggota Persit Kodam Pattimura Menyelam di Raja Ampat

Posted: 27 Jul 2018 04:42 AM PDT

WAISAI, LELEMUKU.COM - Salah satu anggota Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) PD XVI/Pattimura berkesempatan menyelam membawa Obor Asian Games 2018 di Pulau Piaynemo, Dia dialah ibu Mira Yosephine istri dari dari Danyon RK 732/Banau Letkol Inf Raymond Sitanggang.

API obor Asian Games 2018 dibawa berenang dan menyelam di salah satu objek wisata ternama di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, yakni Pulau Piaynemo, dalam rangkaian kegiatan Kirab Obor Asian Games 2018 pada Jumat (27/7).

Api obor yang ada dalam wadah khusus dibawa berenang oleh tujuh prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang diikuti pula oleh Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sekaligus mantan perenang nasional Richard Sam Bera.

Selanjutnya, api obor diikutkan dalam penyelaman oleh sembilan penyelam dari kelompok Wanita Selam Indonesia yang dipimpin langsung oleh istri Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian, Ny.Tri Suswati.

Api yang diambil dari India dan Mrapen itu dibawa ke pantai untuk diserahkan kepada artis cantik Nadine Chandrawinata.

Nadine Chandrawinata, yang sudah mengenakan peralatan selam (SCUBA) lengkap, meneruskan api itu kepada Ketua kelompok Wanita Selam Indonesia (WASI) Ny.Tri Suswati.

Ny.Tri Suswati dan delapan rekannya dari WASI yang mana salah satunya adalah anggota Persit KCK PD XVI/Pattimura, membawa api itu menyelam ke kedalaman sekitar tiga meter selama kurang dari satu menit.

Seluruh prosesi di Pulau Piaynemo selesai sekitar pukul 14.00 WIT. Api lalu dibawa ke Kota Waisai, yang ditempuh dalam waktu dua jam dari Piaynemo dengan kapal, untuk diarak dalam pawai mengelilingi kota. (Pendam16)

Ambon City of Music, City of Fish, City of Peace Hadir di Karnaval Budaya Nusantara

Posted: 27 Jul 2018 04:32 AM PDT

Ambon City of Music, City of Fish, City of Peace Hadir di Karnaval Budaya Nusantara TARAKAN, LELEMUKU.COM - Karnaval Budaya Nusantara jadi rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Asosisasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XIII di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.(25/7)

Karnaval budaya nusantara diikuti 96 kota yang hadir di Rakernas Apeksi, dengan menampilkan ragam budaya berupa tarian, pakaian adat, dan alat musik khas daerah masing-masing.

Tim karnaval budaya Kota Ambon menampilkan baju adat khas Ambon, tarian adat serta lagu-lagu khas. Sepanjang jalan para penyanyi menampilkan lagu khas Ambon dan lagu nasionalisme diiringi alat musik Tifa, Totobuang, dan Rebana.

Dengan konsep Ambon City of Music, City of Fish, City of Peace penampilan Kota Ambon mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Tarakan yang memadati seluruh ruas jalan Yos Sudarso.

Tiupan Tahuri sontak membuat seluruh mata tertuju pada iring-iringan Kota Ambon yang memasuki tribun utama, dan disambut, Ketua dewan pengurus forum APEKSI (Walikota Tanggerang Selatan), Airin Rachmi Diany, Walikota Tarakan, Sofian Raga beserta istri dan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy beserta ibu Debby Louhenapessy serta tamu undangan lainnya.

Setelah tiba di tribun utama Walikota Ambon menyerahkan alat musik tiup Tahuri kepada Walikota Tarakan, sebagai cinderamata khas Kota Ambon.

Penampilan budaya sejumlah Kota lainnya juga menarik perhatian warga diantaranya Kota Tangerang Selatan, Malang, Jambi, Pontianak, Pare-Pare serta Kota-Kota lainnya.(DiskominfoAmbon)

Pegawai di Pemda MTB Terima Gaji via Rekening

Posted: 27 Jul 2018 04:27 AM PDT

Pegawai di Pemda MTB Terima Gaji via RekeningSAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Para Pegawai Pemerintah dengan Kerja (P3K) lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), terhitung mulai bulan Agustus 2018, menerima gaji melalui rekening bank.

Hal itu terungkap dalam acara tatap muka bersama Bupati MTB Petrus Fatlolon dengan Kepala Sub Bagian Keuangan dan Bendahara Pengeluaran, lingkup Pemda MTB, bertempat di Auditorium lantai 4 kantor bupati, Rabu, (25/7).

Bupati Maluku Tenggara Barat, dalam arahannya mengatakan, pemerintah daerah melakukan kebijakan pembayaran gaji P3K bersamaan dengan pembayaran gaji ASN dan atau tiga hari setelah pembayaran gaji ASN, maka gaji P3K mutlak untuk dibayarkan.

Mengapa tidak,  P3K yang adalah bagian dari sistem birokrasi itu telah mengabdi bagi daerah. Kenyataan yang terjadi sekarang, bahwa P3K tidak menerima gaji seperti halnya ASN yang menerima gaji setiap awal bulan, namun mereka baru bisa menerima gaji setelah 3 hingga 4 bulan, hal ini merupakan kebiasaan yang dibiasakan, padahal para bendahara mengaku tidak terdapat kendala bahkan tidak bertentangan dengan aturan dalam proses pembayarannya.

"Mari kita berkomitmen untuk kita hilangkan kebiasaan yang merugikan orang lain, kalau kebiasaan untuk bangun pagi jam 5, olahraga, minum air putih, sarapan, kemudian ke kantor tepat waktu, itu kebiasaan yang patut kita pelihara. Kalau kebiasaan untuk menambung itu perilaku yang harus kita tiru. Kalau kebiasaan untuk merugikan orang lain sehingga dia harus berhutang karena gajinya belum dibayar, apakah patut kita pertahankan".

Karena itu bupati minta para bendahara dapat merealisasi gaji P3K, paling lambat antara tanggal, 5 - 10 setiap bulan berjalan. Selanjutnya untuk memastikan waktu realisasi gaji P3K, akan dilakukan tatap muka bersama berikutnya yang dijadwalkan pada awal Agustus 2018. "nanti saya minta staf saya untuk mengecek di setiap SKPD dan saya minta setiap bendahara memberikan laporan realisasi pembayaran gaji terutama P3K." lanjut bupati.

Diakhir acara tatap muka, dilakukan penandatangan Surat Pernyataan, antara Bupati MTB dengan para bendahara, yang menyatakan bersedia merealisasikan gaji P3K, sesuai waktu yang telah ditetapkan dan jika tidak, maka kinerja bendahara yang bersangkutan akan dievaluasi.

Hadir pada acara tersebut, Sekretaris Daerah, Piterson Rangkoratat dan Asisten Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Kemasyarakatan Setda MTB, Edwin Thomsoa, Asisten Bidang Administrasi Umum Setda MTB, Rein Matatula, Kepala Badan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Edi Huwae. (DiskominfoMTB)

Kontingen Kodam Pattimura Peroleh 1 Emas di Tinju Porad 2018

Posted: 27 Jul 2018 04:23 AM PDT

Kontingen Kodam Pattimura Peroleh 1 Emas di Tinju Porad 2018MAGELANG, LELEMUKU.COM - Kodam XVI/Pattimura kembali meraih prestasi di ajang Pekan Olah Raga Angkatan Darat (PORAD) ke VIII Tahun 2018 yang berlangsung di Gor Soebroto Akmil Magelang, pada cabang olahraga Tinju 56 Kg berhasil memperoleh 1 Medali emas setalah meng-KO kan lawannya dari satuan Kostrad di ronde kedua, Rabu, (25/07).

Komandan Kontingen Porad Kodam XVI/Pattimura, Kolonel Inf Tyas turut hadir dan memberi semangat, dengan tatapan mata yang berkaca-kaca, dirinya sangat bangga atas prestasi yang telah diraih oleh salah satu atlet kebanggan Kodam XVI/Pattimura yaitu Praka Steven. Pengalungan Medali Emas dilakukan langsung oleh Komandan Kontingen Porad Kodam XVI/Pattimura.

"Keberhasilan yang telah diraih ini kiranya menjadi penyemangat bagi tim Kodam XVI/Pattimura untuk menambah perolehan medali teruma medali emas pada setiap pertandingan cabang olahraga selanjutnya", ungkap Kolonel Tyas.

Sebagai informasi, Tim Kontingen Porad Kodam XVI/Pattimura berada pada urutan ke-9 dengan perolehan 1 Medali Emas, 3 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu. (Pendam16)

Rencana Kesiapan Keberangkatan Pangdam Meninjau Lokasi Suku Mausu Ane

Posted: 27 Jul 2018 04:17 AM PDT

Rencana Kesiapan Keberangkatan Pangdam Meninjau Lokasi Suku Mausu AneAMBON, LELEMUKU.COM - Bekangdam XVI/Pattimura telah mengirimkan 47 paket sembako dengan menggunakan kapal cepat  menuju Kota Masohi dan kemudian didistribusikan melalui jalur darat pada Kamis (26/7).

Pagi ini, mengingat lokasi yang sukar dijangkau, Kodam XVI/Pattimura  akan mengirim sisa bantuan menggunakan Helikopter,  bersama dengan Pangdam XVI/Pattimura dan rombongan yang akan menyambangi langsung lokasi dimana suku Mausu Ane berada.

Perlu diketahui bahwa masyarakat Suku Mausu Ane terdiri dari tiga kelompok yang terdiri dari  kelompok Bantaran sungai kobi 11 Kepala Keluarga (KK), Laihaha 22 Kepala Keluarga (KK) dan Bantaran Sungai Tilupa 15 Kepala Keluarga (KK). Saat ini pihak Kodam XVI/Pattimura telah berhasil membujuk dan merangkul 54 jiwa dari total 170 jiwa masyarakat Suku Mausu Ane untuk mau turun dan menerima bantuan yang diberikan.

Kodam XVI/Pattimura terus berupaya melalui Kodim 1502/Masohi dan Koramil 1502-05/Wahai untuk membujuk masyarakat suku Mausu Ane untuk mau berbaur dengan masyarakat sekitar. Salah satu kendala di Lapangan ialah masyarakat Mausu Ane yang kurang mengerti atau belum bisa berbahasa Indonesia sehingga perlu penerjemah.

Setelah dipelajari, masyarakat suku Mausu Ane memiliki trauma tersendiri pasca penjajahan Zaman Belanda sehingga mereka memilih hidup tertutup dan terisolir dari masyarakat. Untuk itu diharapkan bantuan-bantuan yang datang baik dari TNI-Polri, Pemerintah dan instansi-instansi lain tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga berkelanjutan bagi masyarakat suku Mausu Ane.

Kedepannya TNI-Polri bekerjasama dengan Pemda setempat akan membuat suatu kawasan atau tempat bagi masyarakat suku Mausu Ane yang layak sehingga mereka bisa tinggal, menetap, memiliki pekerjaan dan mau lagi untuk bergaul dengan masyarakat lainnya.

"Semua ini bukan soal apa-apa, tetapi soal rasa kemanusiaan", ungkap Kapendam XVI/Pattimura Kolonel Arm Sarkistan Sihaloho disela-sela wawancara persnya. (Pendam16)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner IDwebhost

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel