-->

Habib Rizieq Syihab Klaim #Spirit212 Bukan Anti NKRI

Habib Rizieq Syihab Klaim #Aksi212 Bukan Anti NKRI
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menyebutkan aksi "212" bukan kegiatan anti terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau kebhinekaan.

"Kita aksi untuk menegakkan hukum terhadap penista agama," kata Habib Rizieq di Jakarta Rabu.

Rizieq menyampaikan hal itu usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi dugaan upaya makar selama tujuh jam di Polda Metro Jaya.

Rizieq mengaku diminta keterangannya untuk tersangka dugaan percobaan makar yakni Rachmawati Soekarnoputri, Kivlan Zein, Sri Bintang Pamungkas dan Ratna Sarumpaet.

Imam FPI itu menuturkan para tersangka itu tidak terlibat upaya makar maupun pemufakatan jahat terhadap pemerintahan yang sah.

Sementara itu, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Bachtiar Nasir mengungkapkan penyidik mengkonfirmasi soal agenda aksi "411".

Penyidik,menurut Bachtiar, juga menanyakan tentang keterlibatan pada beberapa pertemuan sebelum aksi 411 dengan 27 pertanyaan.

Bachtiar juga membantah aksi 411 tersebut bertujuan menggulingkan kekuasaan dan pengunjuk rasa tidak menghendaki terjadi kerusuhan.

"Aksi adalah murni aksi unjuk rasa umat Islam soal penistaan agama," ujar Bachtiar.

Sementara itu Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengimbau kepada semua pihak untuk tidak melakukan aksi pada hari tenang.

"Kami imbau agar jangan lakukan aktivitas yang meresahkan masyarakat yakni pada tanggal 12, 13, 14 Februari," kata Irjen Boy Rafli, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Pasalnya jika ada aksi yang dilakukan pada masa tersebut, dapat menimbulkan kerugian pada masyarakat.

Boy mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menjaga situasi pada masa tenang.

"Kami koordinasi KPU, Bawaslu agar hari-hari tenang dijaga," ucapnya.

Sebelumnya Imam Besar ormas Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengatakan bahwa pihaknya berencana menggelar aksi doa bersama pada 11, 12, 15 Februari 2017.

Selain doa bersama, aksi tersebut juga diisi dengan "long march" di Jalan MH Thamrin dan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner IDwebhost

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel