-->

Malaysia Tunjuk Dzulkifli Ahmad Sebagai Ketua Badan Anti-Rasuah

SAPA (KUALALUMPUR) - Malaysia menunjuk ketua baru badan anti-korupsi menggantikan yang mundur walau masa jabatannya masih tersisa dua tahun.

Penunjukkan itu dilakukan di tengah penyelidikan korupsi pejabat tinggi, yang terhubung dengan Perdana Menteri Najib Razak.

Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) memimpin penyelidikan dugaan korupsi dan penyalahgunaan anggaran badan keuangan negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB), berikut pengiriman uang senilai 2,6 miliar ringgit (6.3 triliun ruppiah) ke rekening pribadi Najib.

Akan tetapi, Najib menyangkal semua tuduhan tersebut.

Perkara itu mengguncang penanam modal di negara ekonomi besar ketiga Asia Tenggara tersebut serta menurunkan tingkat kepercayaan terhadap sekutu pendukung Najib.

Pemerintah mengatakan, Dzulkifli Ahmad ditetapkan jadi ketua komisioner MACC baru mulai dari 1 Agustus.

Sebelumnya, Dzulkifli bertugas di Kejaksaan Agung pimpinan Apandi Ali yang sempat menyatakan Najib tak bersalah dalam kasus 1MDB pada Januari.

Oposisi mempertanyakan keputusan Apandi terhadap skandal tersebut.

Dzulkifli diperkiarakan menjadi pemimpin dalam beberapa pekan sebelum pengumuman itu.

Langkah itu tetap dijalankan walau banyak penggiat anti-korupsi dan organisasi hak warga mendesak agar pemerintah menunjuk pejabat internal MACC guna mempertahankan integritas kerja.

Departemen Kehakiman AS bulan ini mengajukan gugatan atas kasus pencucian aset, diduga diperoleh dari 1MDB, mengatakan, pelaku tengah memainkan "konspirasi internasional pencucian uang." Gugatan itu tak menyebut Najib, meski merujuk ke pejabat tinggi pemerintah yang diduga menyalahgunakan dana lebih dari 700 juta dolar AS.

Sumber yang mengikuti perkara itu mengatakan, pejabat dalam gugatan tersebut dikenali sebagai Najib atau "Malaysia 1".

Ketua MACC sebelumnya, Abu Kassim Mohamed meminta undur diri sebelum masa jabatannya berakhir, seraya mengaku tak ditekan pihak manapun untuk meninggalkan posisi tersebut.

Najib sempat dikritik luas usai pemerintah mengganti Jaksa Agung Abdul Gani Patail, pemimpin penyelidikan 1MDB, dengan Apandi pada tahun lalu.

Sumber tersebut berdalih bahwa Patail memiliki masalah kesehatan menjelang masa pensiunnya. (ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner IDwebhost

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel