-->

Wakil Bupati Mimika Marah Kepala BLH

Wakil Bupati Mimika Yohanes Bassang, SE.,M.Si

SAPA (TIMIKA) – Wakil Bupati Yohanis Bassang, SE.,MSi  marah besar,  karena merasa di lecehkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Ir. Limi Mokodompit, yang tidak menghadiri Bhakti Lingkungan Hidup yang diselenggarakan Environmental  Department PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama BLH, dengan menanam pohon di halaman Kantor BLH, Jalan Cenderawasih, Kamis (8/9).

Kemarahan Bassang ini terucap ketika membawakan sambutan. Kala itu, Bassang menjelaskan, kalau seandainya dirinya melakukan inspeksi mendadak (Sidak) dan yang bersangkutan tidak ada itu wajar saja. Akan tetapi, ini merupakan suatu agenda acara yang tentunya sudah diketahui oleh yang bersangkutan.  

“Terus terang saya merasa  di lecehkan sekali. Kalau seandainya saya turun Sidak lalu ia (kepala BLH-red) tidak adakan itu memang wajar, tetapi ini kita diundang. Kenapa   saya sudah hadir lalu kepala badannya sediri tidak ada, dengan alasan perjalan dinas?” tanya Bassang.

Bassang menjelaskan, apabila di waktu yang sama ada agenda kegiatan di daerah dan agenda dinas di luar daerah, maka tentunya kegiatan ini bisa diatur sehingga tidak bertabrakkan. Atau, bisa mengirimkan stafnya untuk mengikuti agenda dinas luar tersebut.

“Seharusnya kegiatan inikan bisa diatur sehingga tidak bertabrakan seperti ini. Kan bisa menyuruh sekretaris atau kepala bagian yang pergi berangkat. Ini kami sudah datang, tapi tuan rumahnya sendiri yang tidak ada ditempat,” keluh Bassang.

Bassang akui, kejadian ini bukan hanya saja terjadi pada kegiatan di BLH, Kamis kemarin. Tetapi, kejadian serupa sering juga dialaminya ketika menghadiri kegiatan SKPD lainnya.

“Hal seperti ini sering terjadi di ruang lingkup SKPD, tidak hanya di BLH saja,” kata Bassang.

Untuk itu, Bassang meminta kepada Kabag Humas dan Protokoler Setda Mimika Slamet Sutejo agar tidak boleh  memberikan  undangan kepada dirinya,  jika yang memiliki hajatan tidak berada di tempat.

“Saya katakan kepada Kabag Humas Pemda untuk jangan berikan saya undangan jika  yang punya hajatan tidak ada ditempat. Yang buat acara siapa? yang hadir siapa? Saya masih tidak habis pikir, tidak boleh begitu. Baiknya kita saling menghargai satu sama lain, karena biarpun dihadiri oleh semua kepala bagian, sekretaris dan semua pegawai, tetapi jika tidak ada pimpinanya pasti akan terasa beda. Saya yakin, kalian semuapun berfikir hal yang sama,”terang Bassang.

Sementara itu, ketidakhadiran Kepala BLH Ir. Limi Mokodompit bukan tanpa alasan. Kepada Salam Papua Limi menjelaskan, saat ini dirinya sedang menghadiri  Konferensi Internasional Keanekaragaman Hayati yang berlangsung di Jayapura pada tanggal 7 – 10 September. Dan, terkait ketidakhadirannya pada kegiatan Bhakti Lingkungan Hidup, dirinya sudah menghubungi Wakil Bupati Yohanis Bassang.

“Saya langsung klarifikasi ke pak wakil setelah saya dapat info, bahwa beliau marah karena saya tidak hadir. Saya datang ke Jayapura dalam rangka memenuhi undangan Gubernur Papua, karena seluruh Kepala BLH Se-Papua wajib ikut dalam Konferensi Internasional Keanekaragaman Hayati, Ekowisata dan Ekonomi Kreatif,” jelas Limi ketika dihubungi  via selulernya.

Limi menjelaskan, Konferensi Internasional Keanekaragaman Hayati  yang berlangsung di Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua, Jalan Soa-Siu Dok Dua Jayapura,  dihadiri oleh para ilmuwan dari dalam dan luar negeri untuk  membahas potensi keanekaragaman hayati yang ada di Papua, ekowisata dan ekonomi kreatif.

Konferensi ini juga  dilaksanakan dalam rangka mengajak relawan, pengusaha, serta seluruh lapisan masyarakat, sehingga bisa memiliki ketertarikan terhadap masalah lingkungan hidup. Selain itu, kegiatan ini pun memberikan isu – isu penting tentang ekonomi kreatif, menggelar berbagai pameran kreatif, serta menggelar pameran – pameran yang bertajuk peduli lingkungan, dan keanekaragaman hayati.

“Ini merupakan Konferensi Internasional, yang bersifat mengajak seluruh lapisan masyarakat, kalangan pengusaha dan relawan untuk bisa bersama-sama menjaga dan mencintai kingkungan hidup,” ujar Limi.

Menurutnya, konferensi ini diwajibkan agar seluruh Kepala BLH, KLH, dan Bagian LH Kabupaten Se- Papua hadir, karena bersifat pelatihan. Dalam kegiatan ini pun, mewajibkan kepada masing – masing BLH untuk menyertakan 4 orang peserta.

“Kami tanggung sendiri biaya dalam mengikuti kegiatan ini, karena memang ditetapkan seperti itu, dan wajib dihadiri oleh semua Kepala BLH dan harus melibatkan 4 orang peserta,” ujarnya.

Terkait dengan yang akan dilakukan BLH Mimika dalam program selanjutnya, Ia menjelaskan bahwa, pihaknya berencana melakukan program kerja yang berkaitan dengan masalah pengawasan lingkungan. Program ini akan melibatkan media dan Lembaga Swadaya masyarakat (LSM), bahkan masyarakat yang juga lebih jeli dalam melihat persoalan lingkungan, sementara pemerintah hanya dalam posisi pengawasan.

“Ini masih sebatas rencana saja, tetapi seiring perjalanan waktu pasti akan dilaksanakan juga. Nanti saya akan libatkan wartawan dan LSM,”ungkapnya.  (Indri Yani Pariury/Acik)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner IDwebhost

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel